Rabu, 10 November 2010

Contoh dan Kritik terhadap Groupthink

Kajian groupthink menemukan fakta menarik bahwa banyak peristiwa penting yang berdampak luas disebabkan oleh keputusan sekelompok kecil orang, yang mengabaikan informasi dari luar mereka. Misalnya dalam peristiwa Pearl Harbour (1941), keputusan fatal diambil karena mengabaikan informasi penting intelejen sebelumnya.Minggu-minggu menjelang penyerangan Pearl Harbour di bulan Desember 1941 yang menyebabkan Amerika Serikat terlibat Perang Dunia II, komandan-komandan militer di Hawaii sebetulnya telah menerima laporan intelejen tentang persiapan Jepang untuk menyerang Amerika Serikat di suatu tempat di Pasifik. Akan tetapi para komandan memutuskan untuk mengabaikan informasi itu. Akibatnya, Pearl Harbour sama sekali tidak siap untuk diserang. Tanda bahaya tidak dibunyikan sebelum bom-bom mulai meledak. Walhasil, perang mengakibatkan 18 kapal tenggelam, 170 pesawat udara hancur dan 3700 orang meninggal.
Contoh lain adalah Penyerangan Bay of Pigs (1961). Presiden John F. Kennedy dan penasehat militernya pada tahun 1961 mencoba menggulingkan presiden Fidel Castro dari Kuba dengan menyusupkan 1400 pelarian Kuba yang sudah dilatih oleh CIA (dinas rahasia AS) ke Kuba melantai pantai Babi (Bay of pigs) di Kuba. Akan tetapi, mereka mengabaikan peringatan-peringatan intelejen bahwa rencana operasi ini sudah bocor ke pihak Kuba dan bahwa Kuba sudah bersiap menggagalkan operasi tersebut. Hasilnya, hampir semua penyusup itu terbunuh atau tertangkap dan Fidel Castro semakin kuat kedudukannya di Kuba, dan semakin kuat hubungannya dengan Uni Sovyet.
Sebagaimana teori-teori lainnya, teori groupthink juga tak lepas dari kritik. Mereka yang mengkritik teori ini, antara lain adalah:

1. Aldag dan Fuller (1993)
Menurut Aldag dan Fuller, analisis groupthink bersifat retrospektif (berlaku surut), sehingga Janis dapat mengambil bukti-bukti yang mendukung teorinya saja. Keterpaduan kelompok itu sendiri belum tentu menimbulkan pikiran kelompok. Misalnya perkawinan dan keluarga, dapat tetap terpadu atau kohesif tanpa menimbulkan pikiran kelompok, dengan tetap membiarkan perbedaan pendapat tanpa mengurangi keterpaduan itu sendiri.
2. Tetlock, dkk (1992)
Tetlock, et.al menilai, fakta sejarah membuktikan bahwa ada juga kelompok-kelompok yang sudah mengikuti prosedur yang baik, namun tetap melakukan kesalahan, misalnya ketika Presiden Carter dan penasehat-penasehatnya merencanakan pembebasan sandera di Iran pada tahun 1980. Operasi itu gagal total dan Amerika Serikat dipermalukan, walaupun kelompok itu sudah mengundang berbagai pendapat dari luar dan memperhitungkan segala kemungkinan secara realistik.


http://edsa.unsoed.net/?p=72

Tidak ada komentar:

Posting Komentar